Minggu, 04 November 2018

Manajemen Krisis Yang Disebabkan Bencana Alam Pada Pt. Telekomunikasi Indonesia Di Sumatra Barat




Indonesia rentan terhadap bencana alam dan peristiwa-peristiwa di luar kendali, yang berpengaruh negative pada bisnis dan hasil usaha. Banyak daerah di Indonesia, termasuk daerah dimana kita beroperasi, rentan terhadap bencana alam seperti banjir, angin ribut, gempa bumi, tsunami, kebakaran dan juga kekeringan dan peristiwa lainnya yang yang berada di luar kendali kita. Kepulauan Indonesia adalah salah satu daerah vulkanik paling aktif di dunia karena berada di zona konvergensi dari tiga lempeng litosfer utama, sehingga mengalami aktivitas seismic yang dapat menyebabkan gempa bumi, tsunami atau gelombang pasang yang merusak. Dari waktu ke waktu bencana alam telah banyak menelan korban jiwa, merugikan atau membuat sejumlah besar masyarakat mengungsi dan merusak peralatan. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bencana alam telah terjadi di Indonesia (selain tsunami Aceh pada tahun 2004), dan tsunami di Pangandaran, Jawa Barat pada tahun 2006, Gempa Bumi di Yogyakarta, Jawa Tengah pada tahun 2006, erupsi yang kemudian berkembang menjadi banjir lumpur panas di Sidoarjo Jawa Timur di tahun 2006, dan kembali gempa bumi di Sumatra Barat.

Gempa bumi tektonik berkekuatan 7,6 skala Richter  yang melanda kabupaten Padang Pariaman, dan kota padang,Sumatra Barat. 75 orang meninggal..Gempa dengan guncangan kuat itu membuat panik ribuan warga Pariaman dan Kota Padang yang langsung berhamburan keluar rumah, bahkan sebagian lari ke tempat tinggi karena kwatir akan terjadi tsunami. Dampak gempa sangat luar biasa sebab sejumlah bangunan, seperti kantor Dinas, Pekerjaan Umum, bahkan kaca-kaca dan dinding kantor pusat PT. Telkom di Jalan KH.A Dahlan juga hancur bahkan hubungan telepon ke Ibukota Sumbar itu terputus serta aliran listrik padam, sehingga warga nyaris tidak bisa berkomunikasi baik local maupun dari luar Padang, Kota Padang nyaris seperti kota mati.

Banyak warga yang mengungsi ke markas Polda dan situasi instruksi Kapolda seluruh kompleks, Markas Polda untuk pengungsian pertama.

Gempa yang terjadi di Padang, Sumatra Barat yang menyebabkan kerusakan asset perusahaan dan menggangu penyediaan layanan telekomunikasi di beberapa lokasi. Dan disini Tim Manajemen Krisis berusaha buat memulihkan layanan tersebut dengan cepat.

Di sini peran perusahaan dalam penanggulangan Bencana, upaya penanggulangan bencana saat ini, apabila dikaitkan dengan siklus manajmen bencana maka sebagian besar perusahaan masihlah berkutat pada upaya tanggapan darurat, dan masih sangat sedikit yang masuk dalam ranah pencegahan, pengurangan risiko bencana, maupun pengembalian penghidupan masyarakat pasca bencana.

Kontribusi perusahaan dalam masalah kebencanaan memang sangat tergantung pada seberapa besar tingkat kesadaran, khususnya manajemen puncak, pemilik atau pemegang saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi kesadarannya tentu harapan untuk memberikan komitmen yang semakin besar terhadap upaya penanggulangan bencana dapat diwujudkan dengan mudah. Sebaliknya, jika tingkat kesadaran dari manajemen, pemilik maupun pemegang saham perusahaan masih rendah, akan sulit untuk memintakan komitmen yang lebih dalam upaya penanggulangan bencana. Padahal dengan tingkat komitmen yang ditinggi, diharapkan kontribusi nyata yang yang diberikan perusahaan pun akan semakin tinggi.

Jika bencana berpotensi menimbulkan kerugian dan berdampak langsung pada asset-aset perusahaan atau manakala perusahaan berkepentingan menciptakan citra positif di mata pemangku kepentingan dan media.

Setiap krisis pasti mengandung krisis informasi, terjadi kekurangan atau kelebihan informasi, munculnya rumor, yang semuanya mengakibatkan ketidakpastian. Jika public relations tidak mampu mengontrol informasi yang tepat maka ia gagal mengontrol krisis. Ketika terjadi krisis hal-hal yang harus dilakukan oleh public relations antara lain mengemas informasi terhadap public dapat dilakukan dengan cara :

Instructing Information, Adjusting Information, Internalizing Information. Manajemen krisis mesti menjadikan keselamatan public sebagai prioritas nomor satu daripada focus pada menjaga reputasi, artinya harus ada upaya-upaya melindungi public (dalam hal ini korban) dari ancaman kerusakan social, fisik, maupun psikologi. Jika tidak maka kredibilitas dan reputasi perusahaan akan jatuh. Maka disini seorang manajemen krisis dan public relations berperan penting dalam mengembalikan kerugian  asset perusahaan yang disebabkan oleh gempa bumi.

Disini  kita tidak tahu kapan bencana alam akan terjadi, maka dari itu sebaiknya pihak perusahaan memiliki rencana dalam mengahadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan membuat perusahaan terperosok lebih jauh dalam krisis, mereka harus tahu scenario terburuk yang akan terjadi dan harus mempunyai plan dalam menghadapinya. Jika rencana yang disusun tidak berhasil dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga krisis pun terjadi. Langkah-langkah yang diambil adalah:

  1. Memperbaiki atau mengimplementasikan rencana krisis
  2. Mengkomunikasikan tindakan yang diambil untuk mengatasi krisis
  3. Menangani public yang terkena dampak
  4. Menerapkan program komunikasi internal dan menjalankan program sehari-hari dengan normal.

Walaupun krisis telah terjadi, disini Tim Manajemen Krisis kami berhasil memulihkan layana telekomunikasi di wilayah Padang, Sumatra Barat. Dan saat ini layanan komunikasi SMS daan suara berangsur  pulih dibeberapa titik strategis kota Padang dan sekitarnya berangsur pulih pasca gempa bumi berkekuatan 7,6 SR.

Disini Tim Manajemen Krisis bekerja sama dengan pihak Telkom lainnya untuk memulihkan layanan Telkom. Dan layanan telekomunikasi diwilayah Sumatra Barat sudah mulai normal dan lancar.

Pasca terjadi gempa Telkomsel memberikan gratis SMS selama tujuh hari bagi seluruh pelanggan yang berada di Padang dan sekitarnya, serta memperpanjang masa aktif dan masa isi ulang bagi seluruh pelanggan prabayar nomor padang.

Itulah tugas seorang manajemen krisis dan public relations dalam menaikkan reputasinya.


Penulis: Fitriani



Load disqus comments

0 komentar