Lion Air, adalah sebuah maskapai
penerbangan swasTa Terbesar dengan harga murah yang beroperasi dibawah PT.
Lion Mentari Airlines dan berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia. Lion
Air berdiri sejak 19 oktober 1999, dan mulai beroperasi sejak 30 juni
2000. Lion grup mempunyai anak perusahaan yakni : Batik Air, wings
air, lion bizjet, Malindo Air, dan Thai Lion Air dan jumlah
armada 118 serta 126 tujuan. Slogan yang dimiliki Lion Air adalah
”we make people fly". Pesawat yang diketuai
oleh Rusdi Kirana ini mengoperasikan lebih dari seratus pesawat Boeing
737-800/900ER. Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang
cepat dan keberhasilan model bisnis tariff murahnya.
Namun jika dikilas balik ke
belakang, maskapai ini banyak mengalami insiden sejak tahun 2002 dan banyak menelan korban (luka-luka
maupun meninggal dunia) yang menyebabkan perusahaan ini beberapa kali mendapatkan
sanksi dari pemerintah.
Pada tahun 2016 lalu, Kementerian Perhubungan (KemenHub) menjatuhkan sanksi
kepada Lion Air atas insiden salah antar penumpang penerbangan internasional
sehingga menyebabkan beberapa penumpang keluar bandara tanpa melalui proses
keimigrasian. Sepekan sebelumnya Lion Air melakukan kelalaian ketika menurunkan
penumpang dan mengantarnya ke terminal kedatangan domestic di Bandara
Soekarno-Hatta setelah terbang dari Singapura.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menuturkan, pihaknya telah memberikan
putusan sanksi kepada ground handing
milik maskapai Lion Air bersamaan dengan maskapai Air Asia. Menurutnya sanksi
akan diberikan selama 5 hari terhitung sejak surat keputusan dikeluarkan pada 17 mei 2016.
Pada tahun 2017, terjadi kecelakaan
senggolan sayap di Bandara Internasional Kuala Namu (Medan) antara pesawat Lion
Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ dari Bandara Internasional Sultan
Iskandar Muda, Banda Aceh dengan pesawat Wings Air ATR 72-500 dengan nomor
penerbangan IW 1252 dengan kode registrasi PK-WFF menuju Bandara Cut Nyak Dhien, kabupaten Meulaboh,
Aceh. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tapi karena jarak terlalu
dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap tersebut.
Akibatnya, bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.
Pada 29 April 2018, Lion Air Penerbangan
892 Boeing 737-800, dengan rute penerbangan Makassar-Gorontalo tergelincir saat
mendarat di Bandara Jalaluddin, Gorontalo. Beruntung tidak ada korban jiwa
dalam insiden ini.
Insiden kembali terjadi dalam
penerbangan Lion Air. baru saja terjadi pekan lalu (29/10), Lion Air penerbangan 610 Boeing 737 MAX 8 dengan
rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang menambah
panjang daftar hitam sejarah penerbangan Lion Air di Indonesia. Sempat hilang
kontak sebelum akhirnya jatuh di Tanjung Karawang 13 menit setelah lepas landas, dan sebanyak 182 menjadi termasuk
7 awak pesawat menjadi korban tewas.
Dalam kejadian ini, perlu diperhatikan
bahwa humas berperan penting untuk mengembalikan citra Lion Air yang semakin
buruk dimata khalayak. Sehari setelah insiden Lion Air yang terakhir, pihak
maskapai Lion Air banting harga untuk layanan maskapai Lion Air tujuan
domestic. Hal ini diambil sebagai langkah untuk mengembalikan kepercayaan
public terhadap maskapai penerbangan ini. Saat ini, proses pencarian korban
pesawat ini masih terus berlanjut dan proses identifikasi korban masih
dilakukan. Pihak Lion Air dikabarkan
juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban.
PR besar bagi humas Lion Air untuk
menyelesaikan Krisis Kepercayaan ini dengan baik, agar kedepannya dapat menjadi
maskapai yang tetap bisa maju dan memperbaiki kesalahan baik secara teknis maupun
secara pelayanan. Pemerintah juga menurunkan perintah pendampingan (fasilitasi
maupun informasi yang akurat) terhadap keluarga korban. Sejauh ini, pihak Lion
masih terus memberikan informasi dan membuka layanan seputar kejadian ini. Pihak
Basarnas juga masih akan melanjutkan pencarian sampai 3 hari kedepan.
Semoga pihak Lion Air dapat
memberikan jawaban dan menjadikan pelajaran bagi maskapai penerbangan ini agar
dapat memperbaiki sistem operasional dan sistem serta komunikasi yang baik antara
pihak maskapai dengan pihak terkait.
Sumber :
tvone Konferensi Pers dan Pertemuan
KemenHub dan Tim Basarnas Dengan Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air.
Penulis: Annisa Ika Ratri
0 komentar