Senin, 05 November 2018

BERULANG INSIDEN MENIMPA LION AIR, BAGAIMANA HUMAS MENGATASI KRISIS KEPERCAYAAN ?



Lion Air, adalah sebuah maskapai penerbangan swasTa Terbesar dengan harga murah yang beroperasi dibawah PT. Lion Mentari Airlines dan berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia. Lion Air berdiri sejak 19 oktober 1999, dan mulai beroperasi sejak 30 juni 2000. Lion grup mempunyai anak perusahaan yakni : Batik Air, wings air, lion bizjet, Malindo Air, dan Thai Lion Air dan jumlah armada 118 serta 126 tujuan. Slogan yang dimiliki Lion Air adalah ”we make people fly". Pesawat yang diketuai oleh Rusdi Kirana ini mengoperasikan lebih dari seratus pesawat Boeing 737-800/900ER. Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat dan keberhasilan model bisnis tariff murahnya.

Namun jika dikilas balik ke belakang, maskapai ini banyak mengalami insiden sejak tahun  2002 dan banyak menelan korban (luka-luka maupun meninggal dunia) yang menyebabkan perusahaan ini beberapa kali mendapatkan sanksi dari pemerintah.

Pada tahun 2016 lalu, Kementerian Perhubungan (KemenHub) menjatuhkan sanksi kepada Lion Air atas insiden salah antar penumpang penerbangan internasional sehingga menyebabkan beberapa penumpang keluar bandara tanpa melalui proses keimigrasian. Sepekan sebelumnya Lion Air melakukan kelalaian ketika menurunkan penumpang dan mengantarnya ke terminal kedatangan domestic di Bandara Soekarno-Hatta setelah terbang dari Singapura.  Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menuturkan, pihaknya telah memberikan putusan sanksi  kepada ground handing milik maskapai Lion Air bersamaan dengan maskapai Air Asia. Menurutnya sanksi akan diberikan selama 5 hari terhitung sejak surat keputusan dikeluarkan pada 17 mei 2016.

Pada tahun 2017, terjadi kecelakaan senggolan sayap di Bandara Internasional Kuala Namu (Medan) antara pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dengan pesawat Wings Air ATR 72-500 dengan nomor penerbangan IW 1252 dengan kode registrasi PK-WFF menuju Bandara Cut Nyak Dhien, kabupaten Meulaboh, Aceh. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tapi karena jarak terlalu dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap tersebut. Akibatnya, bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.  

Pada 29 April 2018, Lion Air Penerbangan 892 Boeing 737-800, dengan rute penerbangan Makassar-Gorontalo tergelincir saat mendarat di Bandara Jalaluddin, Gorontalo. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Insiden kembali terjadi dalam penerbangan Lion Air. baru saja terjadi pekan lalu (29/10), Lion Air penerbangan 610 Boeing 737 MAX 8  dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang  menambah panjang daftar hitam sejarah penerbangan Lion Air di Indonesia. Sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Tanjung Karawang 13 menit setelah lepas landas, dan sebanyak 182 menjadi termasuk 7 awak pesawat menjadi korban tewas.

Dalam kejadian ini, perlu diperhatikan bahwa humas berperan penting untuk mengembalikan citra Lion Air yang semakin buruk dimata khalayak. Sehari setelah insiden Lion Air yang terakhir, pihak maskapai Lion Air banting harga untuk layanan maskapai Lion Air tujuan domestic. Hal ini diambil sebagai langkah untuk mengembalikan kepercayaan public terhadap maskapai penerbangan ini. Saat ini, proses pencarian korban pesawat ini masih terus berlanjut dan proses identifikasi korban masih dilakukan. Pihak Lion Air  dikabarkan juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban.

PR besar bagi humas Lion Air untuk menyelesaikan Krisis Kepercayaan ini dengan baik, agar kedepannya dapat menjadi maskapai yang tetap bisa maju dan memperbaiki kesalahan baik secara teknis maupun secara pelayanan. Pemerintah juga menurunkan perintah pendampingan (fasilitasi maupun informasi yang akurat) terhadap keluarga korban. Sejauh ini, pihak Lion masih terus memberikan informasi dan membuka layanan seputar kejadian ini. Pihak Basarnas juga masih akan melanjutkan pencarian sampai 3 hari kedepan.

Semoga pihak Lion Air dapat memberikan jawaban dan menjadikan pelajaran bagi maskapai penerbangan ini agar dapat memperbaiki sistem operasional dan sistem serta komunikasi yang baik antara pihak maskapai dengan pihak terkait.

Sumber :
tvone Konferensi Pers dan Pertemuan KemenHub dan Tim Basarnas Dengan Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air.




Penulis: Annisa Ika Ratri
Load disqus comments

0 komentar