Manajemen risiko berfungsi untuk
melindungi suatu perusahaan atau organisasi yang juga mencakup karyawan,
properti, reputasi dan sebagainya dari sebuah krisis yang tiba-tiba dapat
terjadi. Dapat kita ketahui bahwa tidak semua risiko dapat dihilangkan atau
dihindari, oleh sebab itu diperlukan tindakan – tindakan pencegahan atau
tindakan untuk menghadapi risiko yang telah mulai terlihat tersebut. Dalam
artikel ini akan dijelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses
manajemen risiko untuk membantu sebuah organisasi mengkonstruksikan dan mengimplementasikan
rencana manajemen risiko yang efektif dan proaktif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1.
Risk
Identification
Dalam langkah yang pertama ini yang dilakukan adalah
mengidentifikasi atau menyelidiki kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada sebuah organisasi atau
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi kedepannya oleh
organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial, hukum,
ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek
akan dibagi menurut kategorinya masing – masing agar mempermudah
proses yang akan dilakukan selanjutnya.
2.
Risk
Assessment
Selanjutnya setelah risiko telah diidentifikasi
pada perusahaan atau organisasi tersebut, kemudian akan dinilai potensi
keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya kedepannya. Dalam hal ini, diperlukan
kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap pelbagai risiko yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko
berada pada prioritas yang tepat dan teratur.
3.
Risk
Response
Pada langkah ini dilakukan untuk memilih dan
menerapkan langkah – langkah pengelolaan risiko. Kesulitan bagi manajer risiko
adalah ketika pada saat menentukan portofolio yang tepat untuk membentuk sebuah strategi
yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko
pada dasarnya terbagi dalam kategori seperti berikut:
- Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan risiko terjadi
- Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atau keduanya, biasanya melalui pengendalian di bagian internal atau dalam sebuah perusahaan/ organisasi
- Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
- Risk Acceptence, Memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
4.
Create
a Risk Management Plan
Menyiapkan penanggulangan risiko yang
tepat untuk berbagai kategori risiko. Mitigasi perlu mendapat
persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh tabel
manajemen risiko:
5.
Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah dibuat dan direncanakan untuk mengurangpengaruh dari setiap risiko
yang ada.
6.
Evaluate
and Review
Perencanaan yang telah direncanakan dari awal tersebut tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan lancar. Perubahan keadaan atau
lingkungan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya akan menyebabkan perubahan rencana
manajemen risiko yang telah dibuat dan direncanakan tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan
rencana untuk menanggulangi atau mengurangi risiko yang akan mungkin terjadi.
Penulis: Rika Ariska
0 komentar