Pengertian
Manajemen Krisis
Secara terminologi; krisis adalah malapetaka
yang dapat muncul secara alami, hasil kesalahan, intervensi, niat jahat.
(Argenti, 2009: 31). Sehingga apabila kita tarik sebuah rumusan maka, krisis
dapat diakibatkan (di-brakedown) karena dua hal yaitu;
a.
Secara alamiah, semisal; bencana alam .
b.
Akibat kesalahan manusia (human error),
semisal; keteledoran, intervensi, dan sebagainya.
Mengelola
Krisis
Dalam mengelola krisis ada dua pendapat ahli
yang penulis tulis,yaitu : Yosal iriantara (2004: 124), langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam mengelola krisis antara lain : Identifikasi krisis,
Analisis krisis, Isolasi krisis, Pilihan strategi, Program pengendalian. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam mengelola krisis, menurut Iriantara (2004: 124)
sebagai berikut :
- Analisis krisis Data dan informasi yang dikumpulkan tersebut untuk selanjutnya diurai, baik bagian per bagian, artinya melakukan analisis parsial atau analisis menyeluruh. Analisis ini dilakukan sebagai dasar untuk menentukan pengambilan tindakan yang tepat.
- Isolasi krisis Krisis adalah penyakit. Kadang bisa juga berarti lebih dari sekadar penyakit biasa, ia adalah penyakit menular. Untuk mencegah krisis menyebar luas ia harus diisolasi, dikarantinakan sebelum tindakan serius dilakukan.
- Pilihan Strategi Sebelum langkah berkomunikasi dilakukan, setelah melakukan analisis dan mengisolasi krisis, penting untuk menentukan strategi mana yang akan dipergunakan. Strategi generic dalam menangani krisis ini ada tiga bentuk.
- Pilihan Strategi Sebelum langkah berkomunikasi dilakukan, setelah melakukan analisis dan mengisolasi krisis, penting untuk menentukan strategi mana yang akan dipergunakan. Strategi generic dalam menangani krisis ini ada tiga bentuk.
a.
Strategi Defensif Langkah-langkah yang diambil untuk strategi
ini adalah :
1)
Mengulur waktu
2)
Tidak melakukan apa-apa
3)
Membentengi diri sekuat-kuatnya
b.
Strategi Adaptif Langkah yang diambil untuk
strategi ini mencakup hal-hal yang lebih luas, yakni :
1)
Mengubah kebijakan
2)
Memodifikasi operasional
3)
Kompromi
4)
Meluruskan citra
c.
Strategi Dinamis Langkah yang diambil untuk strategi ini
bersifat makro dan dapat mengubah karakter organisasi. Pilihan dalam strategi
ini mencakup :
1)
Merger
dan akuisisi
2)
Investasi
baru
3)
Menjual saham
4)
Meluncurkan produk baru/menarik peredaran
produk lama
5)
Menggandeng
kekuasaan
6)
Melempar
isu baru untuk mengalihkan perhatian
5.
Program Pengendalian Program pengendalian adalah langkah penerapan
yang dilakukan menuju strategi generic yang dirumuskan. Umumnya strategi
generic dapat dirumuskan jauh-jauh hari sebelum krisis timbul, yakni sebagai
guidance agar para eksekutif bisa mengambil langkah yang pasti. Berbeda dari
strategi generic, program pengendalian biasanya disusun di lapangan ketika
krisis muncul. Implementasi pengendalian
diterapkan pada :
a.
Perusahaan (beserta cabang)
b.
Industri (gabungan usaha sejenis)
c.
Komunitas
d.
Divisi-divisi perusahaan (Iriantara, 2004:
124)
Komunikasi
Krisis dalam Kajian Public Relations serta Strategi Penanganan (Manajemen)
Krisis
Dalam kajian Public Relations, komunikasi
krisis merupakan bagian tindakan Public Relations yang terukur untuk menanggapi
sebuah situasi krisis yang dapat menghancurkan reputasi sebuah perusahaan atau
disebut Public Relations Krisis (crisis public relations). Istilah ini (crisis
public relations) pertama kali digunakan Edward Bernays dalam menanggapi tuduhan
kepada Standard Oil. (Biagi, 2010: 295). Salah satunya model strategi manajemen
krisis dari Rhenald Kasali (1995 : 225-230), yang mengadaptasi model anatomi
krisis Steven Fink, sebagai berikut:
a.
Tahap Prodomal
Tahap prodomal
sering disebut pula warning stage karena ia memberi sirine tanda bahaya
mengenai sintomsintom yang harus segera diatasi. Mengacu pada definisi krisis,
tahap ini juga merupakan bagian dari turning point bila manajemen gagal
mengartikan atau menangkap signal ini, krisis akan bergeser ke tahap yang lebih
serius: tahap akut. Sering pula tahap prodomal sebagai tahap sebelum krisis
atau precrisis. Tetapi sebutan ini hanya dapat dipakai untuk melihat krisis
secara keseluruhan dan disebut demikian setelah krisis memasuki tahap akut sebagai
retrospeksi.
b.
Tahap Akut
Inilah tahap
ketika orang mengatakan : “telah terjadi krisis”. Meski bukan disini awal
mulanya krisis, orang menganggap suatu krisis dimulai dari sini karena gejala
yang samar-samar atau sama sekali tidak jelas itu mulai kelihatan jelas. Dalam
banyak hal, krisis yang akut sering disebut sebagai the point of no return.
Artinya, sekali signal-signal yang muncul pada tahap peringatan atau prodomal
stage tidak digubris, ia akan masuk ke tahap akut dan tidak bisa kembali lagi.
Kerusakan sudah mulai bermunculan, reaksi mulai berdatangan, dan isu menyebar
luas.
Namun, beberapa
kerugian lain yang akan muncul amat bergantung dari aktor yang mengendalikan
krisis. Salah satu kesulitan besar dalam menghadapi krisis pada tahap akut
sekalipun sangat siap adalah intensitas dan kecepatan serangan yang datang dari
berbagai pihak yang menyertai tahap ini. Kecepatan ditentukan oleh jenis krisis
yang menimpa perusahaan, sedangkan intensitas ditentukan oleh kompleksnya
permasalahan. Tahap akut adalah tahap antara, yang paling pendek waktunya bila
dibandingkan dengan tahap lainnya. Bila ia lewat, maka umumnya akan segera
memasuki tahap kronis.
c.
Tahap Kronik
Tahap ini
sering juga disebut sebagai the clean of phase atau the post mortem. Sering
pula tahap ini disebut sebagai tahap recovery atau self analysis. Di dalam
perusahaan, tahap ini ditandai dengan perubahan struktural baik penggantian
manajemen, penggantian pemilik, memasukkan nama-nama baru sebagai pemilik atau
dilikuidasi. Crisis manager harus mampu memperpendek tahap ini karena semua
orang sudah merasa letih, juga pers sudah mulai bosan memberitakan kasus ini.
Namun, yang paling penting adalah perusahaan harus memutuskan mau hidup terus
atau tidak. Kalau ingin hidup terus tentunya ia harus sehat dan mempunyai
reputasi yang baik. Tahap kronik adalah tahap yang terenyuh. Kadang-kadang
dengan bantuan konsultan krisis yang handal, perusahaan akan memasuki keadaan
yang lebih baik, sehingga pujian berdatangan dan penyembuhan atau resolution
mulai berlangsung.
d.
Tahap Resolusi atau (Penyembuhan)
Tahap ini
adalah tahap penyembuhan atau pulih kembali dan tahap terakhir dari empat tahap
krisis. Meski bencana besar dianggap sudah berlalu, crisis manager tetap perlu
berhati-hati, karena riset dalam kasus-kasus krisis menunjukkan bahwa krisis
tidak akan berhenti begitu saja pada tahap ini. Krisis umumnya berbentuk siklus
yang akan membawa kembali keadaan semula atau prodomal stage.
Sumber:
Penulis: Anisa
0 komentar