Krisis dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja,
baik perseorangan maupun kelompok organisasi kecil maupun perusahaan besar.
Krisis terjadi tanpa perkiraan, tanpa perhitungan, karena krisis berawal dari
isu yang terus menyebar.
Public Relations ialah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan
organiasi tersebut. Citra dan reputasi dari sebuah perusahaan ada di tangan
seorang public relations.
Hampir semua
organisasi pernah mengalami krisis, wajar apabila kemudian sekarang ini timbul
kesadaran dari pimpinan perusahaan/organisasi bahwa mereka memerlukan kesiapan
tersendiri untuk menghadapi krisis, terutama yang berkaitan dengan media
relations atau hubungan dengan pers. Kesadaran seperti ini, juga dapat
diartikan sebagai peluang yang baik bagi
para praktisi Public Relations didalam perusahaan ATAU organisasi. Menurut
H.Fanyo, “Salah satu sasaran kegiatan Public Relations adalah menghadapi krisis
(facing of crisis). Menangani keluhan (complain) dan menghadapi krisis dan Public Relations recovery of image yang
bertugas memperbaiki lost of image and damage.”.
Sehubungan
dengan masalah krisis, orang yang mempunyai peranan penting untuk mengembalikan
citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relations (Humas). Seorang PR
tidak hanya harus mempunyai technical skill dan managerial skill dalam keadaan
normal, tapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi
atau menangani suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penurunan citra
(lost of image) yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah
pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan
perusahaan.
Faktor-faktor
Penyebab Krisi, Krisis tidak bisa diprediksi datangnya. Jalan terbaik untuk
menghadapinya adalah mengetahui dan membuat
perencanaan. Menurut Firsan Nova dalam bukunya Bagaimana Public
Relations (Humas) Menangani Krisis
Perusahaan, krisis terjadi karena disebabkan oleh hal-hal di bawah ini :
- Krisis karena bencana alam
- Krisis karena kecelakan Industri
- Krisis karena produknya yang kurang sempurna
- Krisis karena persepsi publik
- Krisis karena hubungan kerja yang buruk
- Krisis karena kesalahan strategi bisnis
- Krisis karena terkait masalah kriminal
- Krisis karena pergantian manajemen
- Krisis karena persaingan bisnis
- Krisis keuangan
- Krisis Public Relations
- Krisis strategi
Strategi Public
Relations dalam Merespons Krisis Perusahaan sebaiknya selalu memiliki rencana
dalam menghadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan mebuat perusahaan terperosok lebih jauh dalam
krisis.
Mereka harus tahu
skenario terburuk yang akan terjadi dan harus mempunyai contingency plan
dalam menghadapinya.
Apabila
pencegahan krisis tidak berhasil maka menurut enam langkah berikut segera harus
di ambil:
- Melakukan Penilaian yang objektif terhadap penyebab Krisis
- Menentukan apakah penyebab terjadinya krisis memiliki dampak jangka panjang atau hanyalah fenomena sesaat.
- Perhitungkan setiap kejadian dalam krisis dengan cermat sehingga setiap peristiwa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik.
- Memusatkan perhatian pada upaya menyelesaikan masalah.
- Memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk memperbaiki keadaan.
- Segera bertindak untuk melindungi cash flow perusahaan.
Beberapa yang
harus diperhatikan oleh Public Relations dalam merespon krisis adalah:
- Perencanaan pra-krisis Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi pra-krisis dan krisis. Situasi prakrisis adalah situasi yang tenang dan stabil, tampa tanda-tanda terjadinya krisis.Situasi krisis dirinci dalam tahap-tahap peringatan, akut, kronik, dan pengakhiran.Pada tahap peringatan, hadir tanda-tanda awal mengindikasikan kemungkinan terjadinya krisis, misalnya menurunnya produktifitas kerja karyawan dan penurunan penjualan. Pada tahap akut terjadi kerusakan, pada tahap kronik akan berlanjut lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir atau teratasi. Perencanaan pra-krisis dapat dilakukan dengan membentuk tim yang bertanggung jawab dalam mengelola krisis. Masingmasing orang di dalam tim memiliki tanggung jawab yang spesifik dan tugas yang jelas.Lebih dari itu, kontak akan dibuat agar komunikasi bisa terjadi dengan cara dan waktu yang tepat, tampa perlu mencari tahu.siapa yang harus dihubungi dan bagaimana menghubungi mereka di saat krisis. Perencanaan krisis yang baik akan membantu Public Relations memahami bagaimana cara mengelola krisis berikut langkah-langkahnya.
- Upaya Penanggulangan krisis Public relations di dalam manajemen krisis dapat menanggulangi krisis dengan melakuakn langkah-langkah sebagai berikut : Peramalan krisis (forecasting) Manajemen krisis bertujuan untuk menekan faktor-faktor resiko dan faktor ketidakpastian seminal mungkin.Setiap perusahaan menghadapi masa depan yang selalu berubah dan arah perubahannya tidak bisa diduga. Untuk itu peramalan terhadap krisis dilakukan pada situasi pra-krisis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengindentifikasi dan menganalisa peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang terjadi di dunia bisnis. Untuk memudahkannya manajemen dapat melakukan peramalan dengan memetakan krisis pada peta barometer krisis. Pencegahan krisis (prevention) Langkah-langkah pencegahan sebaiknya diterapkan pada situasi pra-krisis. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya krisis. Namun, jika krisis tidak dapat dicegah, manajemen harus mengupayakan agar saian. • Intervensi krisis (intervention) Langkah intervensi dalam situasi krisis bertujuan untuk mengakhiri krisis pengendalian terhadap kerusakan dilakukan pada tahap akut. Langkah-langkah pengendalian terhadap kerusakan diawali dengan identifikasi, isolasi, (pengucilan), membatasi (limitation), menekan (reduction) dan diakhiri pemulihan (recovery).
- Penyelesaian krisis. Untuk menyelesaikan krisis, manajemen harus memiliki crisis manajemen plans yang didesain secara teliti untuk menghadapi berbagai level krisis yang mungkin terjadi. Oleh karena itu jika terjadi kondisi kritis, perusahaan dapat mengidentifikasikan dan merespon dengan baik. Melalui persiapan yang matang, pemimpin dapat memerintahkan bagaimana dan apa sebaiknya dilakukan saat krisis terjadi, Mengantisipasi krisis dapat dilakukan dengan menggunakan perencanaan strategi dan manajemen resiko. Setiap krisis harus dihadapi secara serius oleh pimpinan dan disampaikan kepada public secara jujur.
Kesimpulannya
bahwa Manajemen Krisis (Crisis Management) merupakan area keahlian yang harus dimiliki oleh
setiap Public Relations, yang berorientasi kepada masa depan dan mencoba
mengantisipasi kejadian yang dapat mengganggu hubungan-hubungan penting.
Public
relations memiliki peran dan fungsi penting dalam merencanakan program
persiapan krisis, manajemen krisis itu sendiri pada waktu terjadi krisis dan
strategi setelah krisis selesai ditanggulangi. Keputusan Public Relations bukanlah keputusan yang mengandalkan
intuisi belaka melainkan berdasar
pada keputusan top manajemen dengan dasar pertimbangan dari
Public Relations, dimana posisi Public
Relations seharusnya berdekatan atau memiliki akses langsung dengan top manajemen. Terlebih jika
krisis tengah melanda, karena itu peran dan fungsi Public Relations yang dewasa
ini lebih ditekankan pada membantu pemecahan masalah di perusahaan, menjadi
suatu keharusan.
Penulis: Nouke Juniandani
0 komentar