Senin, 05 November 2018

Strategi Public Relations Dalam Menangani Krisis


Krisis dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja, baik perseorangan maupun kelompok organisasi kecil maupun perusahaan besar. Krisis terjadi tanpa perkiraan, tanpa perhitungan, karena krisis berawal dari isu yang terus menyebar. 


Public Relations ialah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organiasi tersebut. Citra dan reputasi dari sebuah perusahaan ada di tangan seorang public relations.

Hampir semua organisasi pernah mengalami krisis, wajar apabila kemudian sekarang ini timbul kesadaran dari pimpinan perusahaan/organisasi bahwa mereka memerlukan kesiapan tersendiri untuk menghadapi krisis, terutama yang berkaitan dengan media relations atau hubungan dengan pers. Kesadaran seperti ini, juga dapat diartikan sebagai peluang  yang baik bagi para praktisi Public Relations didalam perusahaan ATAU organisasi. Menurut H.Fanyo, “Salah satu sasaran kegiatan Public Relations adalah menghadapi krisis (facing of crisis). Menangani keluhan (complain) dan menghadapi krisis dan Public Relations recovery of image yang bertugas memperbaiki  lost of image and damage.”.

Sehubungan dengan masalah krisis, orang yang mempunyai peranan penting untuk mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relations (Humas). Seorang PR tidak hanya harus mempunyai technical skill dan managerial skill dalam keadaan normal, tapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi atau menangani suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penurunan citra (lost of image) yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan perusahaan.

Faktor-faktor Penyebab Krisi, Krisis tidak bisa diprediksi datangnya. Jalan terbaik untuk menghadapinya adalah mengetahui dan membuat   perencanaan. Menurut Firsan Nova dalam bukunya Bagaimana Public Relations (Humas) Menangani  Krisis Perusahaan, krisis terjadi karena disebabkan oleh hal-hal di bawah ini : 

  1. Krisis karena bencana alam
  2. Krisis karena kecelakan Industri
  3. Krisis karena produknya yang kurang sempurna
  4. Krisis karena persepsi publik 
  5. Krisis karena hubungan kerja yang buruk
  6. Krisis karena kesalahan strategi bisnis
  7. Krisis karena terkait masalah kriminal
  8. Krisis karena pergantian manajemen
  9. Krisis karena persaingan bisnis
  10.  Krisis keuangan
  11.  Krisis Public Relations 
  12.  Krisis strategi 

Strategi Public Relations dalam Merespons Krisis Perusahaan sebaiknya selalu memiliki rencana dalam menghadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan  mebuat perusahaan terperosok lebih jauh dalam krisis.

Mereka  harus tahu   skenario terburuk yang akan terjadi dan harus mempunyai contingency plan dalam menghadapinya.

Apabila pencegahan krisis tidak berhasil maka menurut enam langkah berikut segera harus di ambil:
  1. Melakukan Penilaian yang objektif terhadap penyebab Krisis
  2. Menentukan apakah penyebab terjadinya krisis memiliki dampak jangka panjang atau hanyalah fenomena sesaat.
  3. Perhitungkan setiap kejadian dalam krisis dengan cermat sehingga setiap peristiwa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik.
  4. Memusatkan perhatian pada upaya menyelesaikan masalah.
  5. Memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk memperbaiki keadaan.
  6. Segera bertindak untuk melindungi cash flow perusahaan.

Beberapa yang harus diperhatikan oleh Public Relations dalam merespon krisis adalah:

  1. Perencanaan pra-krisis Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi pra-krisis dan krisis. Situasi prakrisis adalah situasi yang tenang dan stabil, tampa tanda-tanda terjadinya krisis.Situasi krisis dirinci dalam tahap-tahap peringatan, akut, kronik, dan   pengakhiran.Pada tahap peringatan, hadir tanda-tanda awal mengindikasikan  kemungkinan terjadinya krisis, misalnya  menurunnya produktifitas kerja karyawan dan penurunan penjualan. Pada tahap akut terjadi kerusakan, pada tahap kronik akan berlanjut lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir atau teratasi. Perencanaan pra-krisis dapat dilakukan dengan membentuk tim yang bertanggung jawab dalam mengelola krisis. Masingmasing orang di dalam tim memiliki tanggung jawab  yang   spesifik  dan   tugas   yang   jelas.Lebih dari itu,   kontak akan  dibuat  agar komunikasi bisa terjadi dengan cara dan waktu yang tepat, tampa perlu mencari tahu.siapa yang harus dihubungi dan bagaimana menghubungi     mereka di saat  krisis. Perencanaan krisis yang baik akan membantu Public Relations  memahami bagaimana cara mengelola krisis berikut langkah-langkahnya.
  2. Upaya Penanggulangan krisis Public relations di dalam manajemen krisis dapat menanggulangi krisis dengan melakuakn langkah-langkah sebagai berikut : Peramalan krisis (forecasting) Manajemen krisis bertujuan untuk menekan faktor-faktor resiko dan faktor ketidakpastian seminal mungkin.Setiap perusahaan menghadapi masa depan yang selalu berubah  dan  arah perubahannya tidak bisa diduga. Untuk itu peramalan terhadap krisis dilakukan  pada situasi  pra-krisis. Hal ini  dapat dilakukan dengan cara mengindentifikasi dan menganalisa peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang terjadi di dunia bisnis. Untuk memudahkannya  manajemen dapat   melakukan peramalan  dengan memetakan krisis pada peta barometer krisis. Pencegahan krisis (prevention)  Langkah-langkah pencegahan sebaiknya diterapkan pada situasi pra-krisis. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya krisis. Namun, jika krisis tidak dapat dicegah, manajemen harus mengupayakan agar saian. • Intervensi krisis (intervention) Langkah intervensi dalam situasi krisis bertujuan  untuk mengakhiri krisis pengendalian terhadap kerusakan dilakukan pada tahap akut. Langkah-langkah pengendalian terhadap kerusakan  diawali dengan  identifikasi,   isolasi, (pengucilan), membatasi (limitation), menekan (reduction) dan diakhiri  pemulihan (recovery).
  3. Penyelesaian krisis. Untuk menyelesaikan krisis, manajemen harus memiliki crisis manajemen plans yang   didesain secara teliti untuk menghadapi berbagai level krisis yang mungkin terjadi.     Oleh karena itu  jika terjadi kondisi kritis, perusahaan dapat  mengidentifikasikan dan merespon dengan baik. Melalui persiapan yang matang, pemimpin dapat memerintahkan bagaimana dan  apa   sebaiknya   dilakukan   saat       krisis   terjadi,   Mengantisipasi   krisis   dapat   dilakukan dengan menggunakan perencanaan strategi dan manajemen resiko. Setiap krisis harus dihadapi   secara   serius   oleh   pimpinan   dan   disampaikan   kepada   public   secara   jujur.

Kesimpulannya bahwa Manajemen Krisis (Crisis Management) merupakan   area keahlian yang harus dimiliki oleh setiap Public Relations, yang berorientasi kepada masa depan dan mencoba mengantisipasi kejadian yang dapat mengganggu hubungan-hubungan penting.

Public relations memiliki peran dan fungsi penting dalam merencanakan program persiapan krisis, manajemen krisis itu sendiri pada waktu terjadi krisis dan strategi setelah krisis selesai ditanggulangi. Keputusan Public  Relations bukanlah keputusan yang  mengandalkan  intuisi  belaka melainkan  berdasar  pada keputusan top manajemen dengan dasar pertimbangan  dari  Public Relations, dimana posisi Public  Relations seharusnya berdekatan atau memiliki akses  langsung dengan top manajemen. Terlebih jika krisis tengah melanda, karena itu peran dan fungsi Public Relations yang dewasa ini lebih ditekankan pada membantu pemecahan masalah di perusahaan, menjadi suatu keharusan.


Penulis: Nouke Juniandani

Load disqus comments

0 komentar