Senin, 05 November 2018

Isu Nestlé yang akhirnya terungkap


Nestlé adalah sebuah perusahaan multi nasional di Vevey Swiss yang bergerak dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nestlé)

Nestlé sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé di pabrik-pabrik mereka, yaitu, Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur yang mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ  DANCOW IDEAL. Pabrik Panjang di Lampung yang mengolah kopi instan NESCAFÉ, serta Pabrik Cikupa di Banten yang memproduksi produk kembang gula FOX'S dan POLO. Pabrik ke-empat berada di Karawang  yang memproduksi DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC.

Moto Nestlé adalah “Good Food, Good Life”, menggambarkan komitmen perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya. (http://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle).

Namun pada Februari 2013 terjadi isu yang menyebabkan perusahaan Nestlé mengalami krisis yang akhirnya mengharuskan Nestlé menarik produk minuman dan makanannya setelah diketahui adanya temuan DNA kuda pada produk tersebut, kadarnya diatas 1%. Produk tersebut yaitu dua produk pasta, Buitoni Beef Ravioli dan Beef Tortellini yang beredar di Italia dan Spanyol dan kasus tersebut cukup menggemparkan negara-negara yang ada di Eropa. Lasagnes la Bolognaise Gourmandes, produk makanan beku Lasagna ala Bolognaise Gourmandes di Prancis juga akan ditarik dari peredaran. Nestlé mengidentifikasi masalah tersebut berasal dari pemasoknya di Jerman. Nestle juga mengidentifikasi pemasok tersebut sebagai HJ Schypke, seorang sub kontraktor dari JBS Toledo, perusahaan pengolah daging besar.

Public Relations dari perusahaan Nestlé menjadi begitu penting dalam kasus ini. Setelah pihak dari Nestlé memutuskan untuk menarik peredran produk-produk dari 12 negara secepatnya yang diduga kuat sudah terkontaminasi DNA daging kuda, mereka juga menghentikan sementara pengembilan daging sapi dari pemasok daging utama mereka, yaitu HJ Schypke. Public Relations dari perusahaan Nestlé, langsung melakukan konfirmasi kepada publik. Ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena isu-isu yang beredar diantara masyarakat akan berkembang sangat luas dan cepat.
Public Relations dari perusahaan Nestlé juga mengatakan akan menghentikan sementara produksi Buitoni Beef Ravioli dan Beef Tortellini. Mereka juga akan melakukan uji kembali produk pada produk-produk yang mereka produksi. Setelah menemukan penyebab krisis tersebut, Public Relations perusahaan Nestlé memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan pihak pemasok daging utama mereka, HJ Schypke. Kemudian Public Relations Nestlé melakukan konfirmasi terkait masalah tersebut.

Public Relations Nestlé juga meminta maaf kepada publik karena tidak teliti dan tidak memberikan produk yang memiliki standar tinggi seperti yang diharapkan publik. Public Relations Nestlé juga menambahkan pihak Nestlé berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk yang mereka produksi dan juga meningkatkan kualitas serta kebersihan dari produk mereka.


Penulis: Nadiya Ainil Afifah
Load disqus comments

0 komentar