Krisis merupakan sebuah fenomena yang timbul dalam perekonomian
suatu Negara. Baik Negara yang sedang berkembang ataupun Negara yang sudah maju.
Jika suatu Negara mengalami krisis maka kemungkinan hal besar yang akan berdampak kepada
Negara yang lain. Hal ini terjadi karena Negara satu dengan Negara yang lain
pasti mempunyai suatu hubungan yang dalam arti untuk memajukan Negara itu sendiri
yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Misalkan dalam kegiatan perdagangan internasional
(yang didalamnya ada ekspor dan impor), politik, militer, penanaman modal dan
lainnya.
Misalnya kembali kita lihat pada krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 dan
krisis global 2008. Pada krisis tahun 1998 awal mulanya terjadi karena
bersumber kerena jatuhnya nilai tukar bath (mata uang Thailand). Pada tahun 2008
krisis global terjadi karena adanya kredit macet yang terjadi di Amerika
Serikat (AS). Pada awalnya Greenspan selaku gubernur the fed menurunkan suku
bunga acuan menjadi sangat kecil yaitu sebesar 1 persen. hali itu membuat
masyarakat Amerika Serikat berbondong-bondong untuk kredit rumah, mobil bahkan merenovasi rumah.
Akan tetapi, pada tahun 2003 Amerika Serikat melakukan sebuah agresi
militer. dampak dari aktivitas militer Amerika Serikat yang menggempur
afganistan membuat harga minyak dunia melambung tinggi karena daerah tersebut
merupakan daerah penghasil minyak yang lumayan besar. Hal tersebut membuat berbagai negara didunia
mengalami inflasi yang sangat tajam termasuk Negara Amerika Serikat.
Untuk meminimalisir angka inflasi tersebut membuat the fed yang
pada saat itu dipimpin oleh Ben Bernanke membuat kebijakan yang baru yaitu meningkatkan
tingkat suku bunga acuannya. Hal tersebut membuat masyarakat kesulitan dalam
membayar angsuran kredit mereka sehingga mengakibatkan adanya kredit macet. Kemudian
masalah itu diikuti oleh turunnya harga rumah secara tajam dan tidak wajar,
saham-saham di bursa dunia dan para investor diseluruh dunia mengalami kerugian
yang besar. Hal tersebut merupakan awal dari terjadinya krisis global.
Krisis tersebut berdampak pada Negara lainnya. Baik Negara yang
sedang berkembang maupun Negara maju. Salah satunya ialah Negara Islandia,
Islandia merupakn Negara yang perekonomiannya maju. Dimana pada saat itu angka
penganggurannya sangat kecil, pendidikannya tinggi, pendapatan masyarakat yang merata
dan lainnya. Namun semua berubah ketika terjadi inflasi kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah dan lembaga keuangan menurun. Krisispun tidak dapat terhindarkan
dari Negara yang semula makmur menjadi amburadul.
Negara Inggrispun juga mengalami dampak dari kejadian tersebut.
Dimana pada saat itu perakarannya adalah sama dengan dengan apa yang terjadi pada Amerika
Serikat yaitu banyak masyarakat yang mengalami kredit macet rumah. Angka bursa
saham merosot tajam. Bahkan neraca keuangan di Inggris mengalami penurunan
juga. Menyebabkan angka pengangguran sangat meningkat tajam karena banyak tenaga kerja yang harus
di PHK. Hal tersebut tentunya membuat perekonomian Inggris kollaps dan membuat
pertumbuhan ekonominya menurun drastis.
Negara lainnya yang terkena imbasnya adalah Negara Yunani. Krisis ini
merupakan krisis yang membuat Negara yang bersangkutan dengan Yunani merasa sangat was-was. Hal itu cukup wajar karena mata uang Yunani adalah Euro. Dimana
pada saat itu perekonomian Yunani mengalami kolaps membuat mata uang euro merosot
tajam. Seperti diketahui bahwa euro merupakan mata uang gabungan Negara kawasan
Eropa seperti Prancis, Portugal, Spanyol, Jerman dan lainnya. Secara tidak
langsung Negara-negara tersebut akan terkena imbasnya terhadap krisis Yunani
terutama dalam masalah penurunan nilai mata uang euro.
Indonesia juga terkena imbasnya dari krisis global pada saat itu.
Seperti diketahui bahwa pelarian modal asing dari Indonesia membuat nilai mata
uang rupiah merosot tajam terhadap dolar AS dan menggerus cadangan devisa. IHSG
juga tidak terbebas dari krisis tersebut karena juga menyebabkan penurunan. Hal
tersebut terjadi karena sebagian besar modalnya adalah punya asing sedangkan
mereka malah keluar dari pasar lokal sehingga membuat rupiah dan pasar modal
mengalami penurunan yang sangat tajam.
Dan dari beberapa pemaparan diatas sangat jelas bahwa krisis merupakan
sesuatu fenomena yang sangat sulit dihindari baik dari Negara yang sedang
berkembang maupun Negara maju. Hal tersebut terjadi karena Negara satu dengan Negara
lain mempunyai suatu hubungan yang sangat berkaitan dengan kemajuan
perekonomian antar Negara. Jelas suatu pekerjaan rumit bagi pemimpin Negara
untuk menghindari dari imbasnya krisis dari Negara lain ataupun Negara sendiri.
Penulis: Agustian Kurniawan
0 komentar