Manajemen
krisis adalah proses yang membahas organisasi dengan sebuah peristiwa
besar yang mengancam merugikan organisasi, stakeholders,
atau masyarakat umum. Ada tiga elemen yang paling umum untuk mendefinisi
krisis: ancaman bagi organisasi, unsur kejutan, dan keputusan waktu singkat.
Berbeda dengan manajemen risiko, yang melibatkan menilai potensi ancaman dan menemukan cara terbaik untuk menghindari ancaman.
Dalam
sebuah perusahaan itu perlu membentuk manajemen krisis yang permanen, Sebuah
perusahaan yang berkembang dan mempunyai nama besar memang tidak lepas dari
kata Krisis.Dan struktur sebuah tim manajemen krisis itu terdiri dari Direktur,
Manejer Humas ,manajer operasional, Petugas Keamanan, dan Pejabat Personalia.
Yang
harus dilakukan untuk mengatasi krisis yang sedang terjadi di Perusahaan
adalah sebagai berikut :
Penemuan Fakta (Fact Finding)
Penemuan
fakta dilakukan untuk mengetahui apakah situasi dan pendapat dalam masyarakat
menunjang atu justru menghambat kegiatan organisasi, instansi, atau perusahaan.
Dalam fase penemuan fakta ini, seorang Public Relations dituntut untuk mengumpulkan
berbagai macam data untuk diolah menjadi informasi dengan memperhatikan
berbagai kejadian yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaannya.
Perencanaan
Perencanaan
atau planning merupakan bagian penting di dalam usaha memperoleh public opinion
yang menguntungkan. Perencanaan ini merupakan bidang yang cukup penting, karena
menghubungkan kegiatan komunikasi dengan kepentingan dan organisasi
ataupun perusahaan.Dalam tahap ini petugas Public Relations perlu
sekali mengetahui tujuan-tujuan dan cita-cita organisasi atau perusahaannya
serta harus mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai masalah sosial,
politik, dan ekonomi dengan masalah manajemen, atau marketing apabila
perusahaannya bergerak dalam bidang penjualan barang atau jasa..
Komunikasi (Communication)
Tahapan
komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikasikan
dan apa yang dikomunikasikan. Bagaimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa yang
dikomunikasikan, sebenarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai
melalui kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi perusahaan dapat
berbentuk lisan, tertulis, visual, atau dengan menggunakan lambang-lambang
tertentu.
Evaluasi (Evaluation)
Setelah
komunikasi dilaksanakan, maka sesuatu organisasi atau perusahaan tentu ingin
mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap public atau khalayak. Hal ini
dilakukan melalui evaluasi
Jadi esensi manajemen krisis adalah upaya untuk menekan
faktor ketidakpastian dan faktor risiko hingga tingkat serendah mungkin, dengan
demikian akan lebih mampu menampilkan sebanyak mungkin faktor kepastiannya.
Sebenarnya yang disebut manajemen krisis itu diawali dengan langkah
mengupayakan sebanyak mungkin informasi mengenai alternatif-alternatif, maupun
mengenai probabilitas, bahkan jika mungkin mengenai kepastian tentang
terjadinya, sehingga pengambilan keputusanan mengenai langkah-langkah yang
direncanakan untuk ditempuh, dapat lebih didasarkan pada sebanyak mungkin dan
selengkap mungkin serta setajam (setepat) mungkin informasinya. Tentu saja
diupayakan dari sumber yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan materinya juga
menyandang bobot nalar yang cukup.
Penulis: Mentari Ananda
0 komentar