Tepat pada tanggal 16 Oktober 2018 produsen teh PT Sariwangi Agricultural Estates Agency (Sariwangi A.E.A) dan anak perusahaannya yaitu PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (Indorub), akhirnya dinyatakan pailit oleh pengadilan setelah terjerat utang yang sangat besar.
Menurut Hakim
Ketua Abdul Kohar dalam pertimbangannya pada waktu itu, wanprestasi karena
kedua perseroan lalai melakukan pembayaran cicilan utang bunga. Sampai dengan
jatuh waktu 20 Maret 2017, Sariwangi A.E.A dan juga Indorub, tidak bisa
membuktikan telah menunaikan kewajibannya kepada PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
selaku pemohon. Sariwangi A.E.A tidak menjalankan kewajiban membayar utang
bunga senilai $416 ribu (6,2 miliar Rupiah) dan Indorub senilai $42 ribu (63
juta Rupiah) kepada ICBC. Untuk lengkapnya mengenai sengketa utang tersebut
bisa dibaca disini.
Pada umumnya
kebangkrutan pada sebuah perusahaan tidak mendadak terjadi begitu saja. Tetapi
didahului oleh banyak hal sebagai peringatan dan tanda-tanda bahwa perusahaan
itu sedang sakit.
Ibarat sakit,
selalu dimulai dari gejala-gejala dan kemudian lama-lama menjadi berat jika
tidak ditangani gejala-gejala tersebut. Bahkan kalau penanganannya keliru bisa
memperbejar penyakitnya, hingga pada kematian.
Dalam buku Enterpreneurship,
7th edition 2017, Hisrich dan Peters mengidentifikasi ada 10
tanda-tanda yang harus diwaspadai bahwa perusahaan akan dan sedang menuju
kepada kebangkrutan, yaitu diantaranya:
1.
Manajemen
keuangan menjadi tidak ketat, sehingga tidak seorangpun dapat menjelaskan
penggunaan uangnya.
2.
Para
direktur tidak dapat mendokumentasikan atau menjelaskan transaksi-transaksi
utama.
3.
Para
pelanggan diberikan diskon besar-besaran untuk meningkatkan pembayaran akibat
arus kas yang buruk.
4.
Berbagi
kontrak diterima di bawah jumlah standard untuk menghasilkan uang tunai.
5.
Bank
meminta penangguhan pinjaman-pinjamannya.
6.
Personnel
penting meninggalkan perusahaan.
7.
Bahan-bahan
untuk memenuhi pesanan kurang.
8.
Pajak
penghasilan tidak dibayar.
9.
Para
pemasok meminta pembayaran secara tunai.
10.
Keluhan-keluhan
pelanggan mengenai kualitas pelayanan dan produk meningkat.
Sepuluh tanda
diatas lebih dari cukup untuk sekedar mengingatkan pimpinan atau CEO sebuah
perusahaan untuk memberikan dan fokus pada tanda-tanda yang ada. Secara umum,
berbicara tentang perusahaan yang bangkrut dan pailit, selalu didominasi oleh
masalah keuangan, khususnya cashflow yang tidak sehat dan tidak mampu memenuhi
kebutuhan operasi perusahaan.
Kasus pailit
dan bangkrutnya PT Teh Sariwangi yang sudah berumur 56 tahun, merupakan jaminan
kaya akan pengalaman atau banyak makan asam garam. Tidak mungkin harusnya tidak
paham dengan tanda-tanda sebuah kebangkrutan. Apalagi dalam industri produksi
teh ini persaingannya tidak sekejam seperti persaingan di industri lainnya.
Mungkinkah ada
faktor lain yang menyebabkan perusahaan besar ini menjadi bangkrut dan pailit?
Jika ada mungkin dapat menjadi objek kajian studi untuk kepentingan ilmu
manajemen dan organisasi serta manajemen keuangan.
Penulis: Rahmatang
0 komentar